Menyambut HUT TNI ke 72 Menghadirkan Film " Merah Putih Memangil"


Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meresmikan produksi film "Merah Putih Memanggil.
Yang screeningnya diadakan di Epicentrum Jakarta Selatan 02 October 2017.

Gatot mengatakan, film ini digagas dengan tujuan untuk menunjukkan kepada masyarakat dan pihak luar bahwa TNI akan selalu siap melindungi seluruh warga negara Indonesia.

"Tujuan film ini untuk menunjukkan bahwa TNI mempunyai kemampuan yang sangat tinggi untuk melakukan operasi militer di daerah manapun," kata Gatot.

"Kami ingin meyakinkan masyarakat maupun pihak luar bahwa TNI selalu ada untuk melindungi seluruh warga negara Indonesia dari ancaman teroris," ucapnya.

Film 'Merah Putih Memanggil' bercerita tentang operasi pembebasan WNi di kapal pesiar yang disandera oleh sekelompok teroris.

Film karya TB Silalahi Pictures ini disutradarai Mirwan suwarso dan diproduseri oleh Jose S.Karjadi.
Naskah cerita dan scenarionya ditulis oleh mantan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara TB Silalahi.

Proses pembuatan film ini melibatkan pasukan Kopassus TNI AD, Marinir, Kopaska, Penerbal, KRI Diponegoro, kapal selam KRI Nanggala dan Skadron pesawat tempur Sukhoi SU-30 dari TNI AU.

Usai meresmikan, Gatot sempat memeriksa sejumlah alutsista seperti senjata AX-308, Minimi Para Machine Gun dan alat selam Ampora
milik Kopaska.

"Merah Putih MemanggH" dibintangi oleh Maruli Tampubolon, seorang personel TNI AD dan beberapa bintang fllm nasional, antara Iain Verdy Bhawanta, Aryo Wahab, Restu Sinaga dan Prisia Nasution.

Cerita fiIm ini dimulai dengan adanya pembajakan kapal pesiar ukuran sedang berbendera Indonesia, Merah Putih diperairan wilayah Indonesia oleh teroris internasionai.

Satu orang awak kapal ditembak mati di kapal karena meIakukan pembangkangan. Empat orang awak kapal termasuk kapten beserta tiga orang warga negara Perancis, satu orang warga negara Kanada dan satu orang warga negara Korea Selatan diculik dan dibawa ke suatu daerah di bagian seiatan negara tetangga.

Pimpinan pencuIik meminta tebusan dari negara-negara yang warga negaranya diculik dan sudah barang tentu termasuk Indonesia. TNI tidak bisa berbuat apa-apa karena teroris itu berada di negara tetangga. Negara tetangga tersebut juga sedang kewaIahan menghadapi para teroris ini karena Pemerintahnya sendiri mengalami banyak masalah dalam negeri. Namun karena pendekatan dari Pemerintah Indonesia negara tetangga tersebut memberi ijin dan kesempatan kepada TNI untuk masuk ke daerahnya untuk membebaskan sandera dibatasi dalam waktu 2x24 jam.

Untuk itu TNI membuat rencana Operasi Gabungan yang melibatkan semua Angkatan. TNI AD melakukan operasi tertutup dengan mengirimkan 1 team dari Batalyon Anti Teror Kopassus yang diterjunkan malam hari secara free fall. Dalam keadaan siap siaga akan dibantu pesawat tempur dari TNI AU serta kapal-kapal perang TNI AL di pantai serta operasi Kopaska atau Pasukan Katak dan Batalyon Marinir untuk
didaratkan. Semua satuan-satuan TNI ini akhirnya dilibatkan.

Menyambut HUT TNI ke 72 Tahun, yuk jangan lewatkan penayangannya di seluruh biskop Indonesia pada 05 October 2017.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sophie Martin Plaza Semanggi Keren

PT Bintang Anugerah Kencana Sebagai Distributor Nasional Indonesia Yang Ditunjuk Oleh F-Secure

Familiar Song Gerald Situmorang