JELAJAH TIGA DAULAH : JOURNEY TO ANDALUSIA
JELAJAH TIGA DAULAH: JOURNEY TO ANDALUSIA
Penulis : Marfuah Panji Astuti
Jenis Buku : Hobi/Wisata
Sasaran Pembaca: Umum
Terbit :09 Januari 2016
Harga : Rp115.000
Tebal : 192 halaman
Ukuran : 13 x 19 cm
ISBN : 9786023943913
Gramedia Central Park ( 21/01/2017 ) Marfuah Panji Astuti, atau yang akrab disapa Uttiek Herlambang, bersama Bhuana llmu Populer meluncurkan buku, Jelajah Tigipaulah: Journey to Andalus Dalam buku setebal l92 halaman ini, Uttiek bercerita mengenai perjalanannya dalam merekam jejak Islam di Andalusia
Tidak banyak generasi muda Muslim yang masih mengetahui jejak sejarah Andalusia. Sebenarnya, Andalusia adalah sejarah yang paripurna, negeri sejuta cahaya, tempat segala … hal hebat berawal. islam pernah menyinari negeri itu dengan ilmu pengetahuan, peradaban, dan kemanusian selama 800 tahun. Lebih dari 2/3 sejarah Islam ada di sana.
ANDALUSIA. Keindahan tempat yang berjuluk kota sejuta cahaya itu masih bisa dinikmati hingga kini. Kota Cordoba yang menjadi pusat ilmu pengetahuan di abad pertengahan melahirkan ilmuwan yang tidak terhitung jumlahnya. Hingga kini kemolekan istana Alhambra tidak tertandingi, siapa saja yang melihat akan tercengang melihat motif geometris yang menghiasi istana, seakan-akan mustahil diciptakan manusia tanpa bantuan komputer. Selain itu, jejak sejarah tarian flamenco diibaratkan sebagai tarian duka yang menjadikannya pelajaran berharga. Andalusia adalah sejarah yang lengkap. Kita bisa
menyaksikan semuanya di sana.
Kalkulus, alogaritma, trigonometri, aljabar, adalah hasil pemikiran ilmuan muslim bagi kemajuan peradaban. Tanpa penemuan-penemuan itu, tidak ada revolusi digital yang kita nikmati saat ini. Catatan perjalanan ini bukan sekadar menjelaskan bahwa Islam pernah berada di Andalusia, wilayah yang kini bernama Spanyol, Portugal, dan sebagian Prancis (bukan di Turki), tapi juga mengingatkan bahwa benderang itu bersumber dari Islam.
Uttiek Herlambang atau yang memiliki nama lengkap Marfuah Panji Astuti adalah sulung dari enam bersaudara putri pasangan (alm) Drs. H.M. Ibnu Sholeh dan Hj. Harsini Ibnu Sholeh. Saat ini bekerja sebagai wartawan di Kelompok Kompas Gramedia. Penugasan pertamanya di majalah Jakarta-Jakarta, lalu Gramedia Majalah Online, Tabloid Nakita, dan saat ini di Tabloid NOVA.
Ketertarikannya pada dunia jurnalistik dimulai saat menyaksikan siaran langsung perang
Irak-Iran medio 80-an dalam program TV Dunia Dalam Berita. Mulai saat itu kalau ditanya
tentang cita-cita, dengan mantap dia akan menjawab, “Menjadi wartawan perang.” Sebagai wartawan, dia juga penikmat buku
Apakah Cordoba masih berpendar cahaya? Seperti apa Mesquita? Semolek apa Istana
Alhambra? Semua jawabannya ada di dalam catatan ini.
Bhuana Ilmu Populer (BIP) berdiri pada 22 September 1992, bergerak di bidang penerbitan. BIP tumbuh menjadi salah satu penerbitan besar di Indonesia di bawah naungan Kompas Gramedia. Selain menjadi penerbit yang menerbitkan buku untuk dipublikasikan secara luas, BIP juga menjadi (:o-publishing bagi penulis/institusi yang membutuhkan jasa menulis atau mencetak buku. Mantan presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, merupakan salah satu pengguna jasa (:o-publishing BIP.
BIP juga menerbitkan buku-buku nonfiksi yang bertema kesehatan, bisnis, kepemimpinan, motivasi, self-help, wisata, dan buku penunjang sekolah. Setiap tahun, BIP menerbitkan lebih dari 300 judul buku. BIP mempunyai imprint yang menerbitkan buku dengan kategori khusus, yaitu Bhuana Sastra untuk novel, Genta untuk buku Kristiani, dan Qibla untuk buku Islam. Sejak 2004, BIP melebarkan sayap dengan menerbitkan produk geospasial, contohnya atlas dan peta panduan perjalanan. BIP memiliki tim cartographer yang bekerja sama dengan pemerintah atau lembaga swasta untuk memetakan kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, dan Bali. Selain itu,'BIP juga menyediakan peta perjalanan wisata. Setelah lebih dari 10.
Komentar
Posting Komentar