'KUCUMBU TUBUH INDAHKU' Film Yang Mengangkat Tentang Seni Dan Tradisi
Film KUCUMBU TUBUH INDAHKU, menghadirkan tema-tema variatif tentang Indonesia, sang sutradara Garin Nugroho dan produser Ifa Isfansyah, menghadirkan film yang mengangkat seni dan tradisi. KUCUMBU TUBUH INDAHKU adalah film panjang ke-4 yang diproduksi oleh Fourcolours Films, rumah produksi independen yang dikenal dengan karya-karyanya yang telah menuai banyak penghargaan, seperti Sekala Niskala (Kamila Andini, 2017) dan SITI (Eddie Cahyono, 2014 Film Terbaik Festival Film Indonesia 2015).
Sebagai penari Lengger, Rianto, menginspirasi Garin Nugroho menulis dan membuat fllm ini, "Tubuh kita ini menyimpan ingatan. Rangkaian ingatan tersebut menjadi sebuah sejarah manusia, sejarah tubuh dan trauma traumanya tersendiri yang bukan hanya personal, tapi juga merupakan representasi sosial dan politik yang dialami seorang individu. Seorang penari Lengger yang harus menampilkan sisi maskulin dan feminin dalam satu tubuh adalah sebuah pergolakan ingatan tubuh yang sangat menantang dan ini yang saya tangkap dari cerita hidup Rianto. Dan ini yang ingin saya coba visualisasikan ke dalam film,"ungkap Garin Nugroho, Sutradara.
”Pertama kali mendengar ide ini, saya langsung sangat tertarik karena ceritanya yang sangat menggelitik. Cerita tentang perjalanan tubuh kita. Buat saya, ini secara visual pasti akan sangat indah, apalagi digarap oleh sutradara sekaliber Garin Nugroho,” "Selain itu, proses pembuatan film ini juga penting karena merupakan koIaborasi antar generasi dan masing-masing generasi memberikan pandangannya yang berbeda-beda yang kemudian saling melengkapi,” jelas Ifa Isfansyah, Produser, Plaza Indonesia XX1 Jakarta (15/04/19).
Film KUCUMBU TUBUH INDAHKU berkisah tentang seorang penari Lengger di sebuah desa kecil di Jawa
bernama JUNO. Kisah Juno diceritakan dalam 3 masa, yaitu Juno Kecil, Juno Remaja, dan Juno
Dewasa. Juno Kecil terpaksa harus hidup sendiri sejak ditinggal pergi oleh ayahnya. Di tengah kesendiriannya, Juno bergabung dengan sanggar tari Lengger. Sejak itu, Juno harus hidup berpindah pindah tempat. Seiring perjalanannya menjadi dewasa, Juno mendapat perhatian dan kasih sayang dari beberapa orang terdekat di sekelilingnya. Ada guru tari, bibi penjual ayam, paman penjahit, seorang petinju, dan seorang Warok. Semua pengalaman yang dilaluinya membuat Juno memiliki sebuah perjalanan hidup yang membawanya kepada pemahaman akan keindahan hidup.
Rianto, yang kisahnya menginsiprasi film KUCUMBU TUBUH INDAHKU adalah penari dan koreografer ternama yang menguasai berbagai jenis tarian yang telah membawa tubuh maskulin dan feminimnya berkeliling dunia. Karyanya yang terkenal adalah Medium dan Softmachine. Karya Medium telah dipentaskan 25 kali dan Softmachine telah dipentaskan sebanyak 56 kali di berbagai negara, di Asia, Eropa, America, Africa. Rianto menjadi penari dari Akram Khan yang telah berkeIiIing dunia dalam karyanya Until The Lion. Rianto berperan sebagai Juno Dewasa dalam film KUCUMBUTUBUH INDAHKU.
Tokoh Juno Remaja diperankan oleh Muhammad Khan dan film ini menjadi film panjang pertamanya. Sejak tahun 2006, Khan adalah aktor teater yang aktif melakoni berbagai peran.
Namun, memerankan Juno Remaja merupakan tantangan tersendiri baginya. “Delapan tahun saya
mendalami seni bela diri silat, tubuh saya sudah terbiasa bergerak dan memiliki fleksibilitas. Tapi. menari merupakan seni gerak yang lain Iagi. Saya harus belajar mengasah rasa dan memasukkan rasa itu dalam sebuah gerak tari. Ini sungguh sebuah pengalaman yang baru dan menarik dan tentunya semakin memperkaya saya sebagai aktor,"ujar Muhammad Khan.
Selain kedua pemeran di atas, film ini juga melibatkan beberapa pemain Iain seperti, Raditya Evandra (Juno Kecil), Sujiwo Tejo (Guru Lengger), Teuku Rifnu Wikana (Bupati), Randy Pangama (Petinju), Whani Dharmawan (Warok), Endah Laras (Bibi Juno) dan Windarti (Guru Tari). Selain itu, musisi Mondo Gascaro menjadi pengisi soundtrack dan music composer dalam film ini.
Film KUCUMBU TUBUH INDAHKU akan tayang pada 18 April 2019.
Komentar
Posting Komentar