International Franchise, License & Business Concept Expo & Conference 2017
AFI Ajak Masyarakat Berani Jadi Pengusaha.
Pameran yang menampilkan berbagai peluang usaha dan waralaba international Franchise License & Business Concept Expo & Conference (lFRA), hari ini (19/5) secara resmi dibuka oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Repunnk indonesia, Tjahya Wldayanti dan Deputi Bidang Produksi dan pemasaran, Kementerian Koperasi dan UKM, l Wayan Dipta. Kembali dihelat di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. lFRA 2017 akan berlangsung selama tiga hari mulai 19 hingga 21 Mei 2017.
Anang Sukandar, Ketua Asosiasi Franchise lndonesia (AFI) selaku penyelenggara lFRA 2017, menyatakan bahwa kreativitas masyarakat indonesia dalam mencari peluang-peluang ekonomi sangat besar. “Oleh karena itu, melalui lFRA ini kami ingin memberikan informasi dan edukasi yang lebih baik kepada berbagai lapisan masyarakat yang mencari peluang-peluang ekonomi, terutama dari sektor waralaba.” ular Anang. Melalui ajang lFRA, AFl mengajak masyarakat untuk berani melirik peluang meniadl pengusaha.
Selepas membuka secara resmi ajang lFRA 2017, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Republik lndonesia. Tjahya Widayanti dan Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran, Kementerian Koperasi dan UKM Republik indonesia, ! Wayan Dipta didampingi oleh Ketua AH, Anang Sukandar melakukan kunjungan ke area pameran. Berbagai peluang waralaba yang akan hadir pada penyelenggaraan kali ini antara di bidang otomotif, makanan dan minuman, waralaba
travel, properti, pendidikan, logistik, spa dan kesehatan, hiburan, dan lain-lain. Sebanyak 150 perusahaan dengan 350 merek hadir meramaikan pameran lFRA 2017.
Mengusung tema "Take A Chance To Become An Entrepreneur”, AFI mengajak anggotanya serta para calon pengusaha waralaba baru untuk mengembangkan bisnis mereka tidak hanya di level nasional, tetapi juga menyasar peluang di kawasan ASEAN. Hadirnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
diharapkan akan mendorong ekspansi bisnis waralaba indonesia ke berbagai negara di Asia Tenggara, bahkan dunia.
"Hadirnya MEA Jangan dilihat sebagai ancaman akan serbuan franchise asing ke indonesia. Sebaliknya, kita harus bisa memanfaatkan MEA untuk melakukan penetrasi bisnis ke berbagai negara di kawasan
Asia Tenggara. Saya yakin kita memiliki modal yang cukup baik untuk melakukan ekspansi usaha.” ieias Anang. Di indonesia sendiri saat ini terdapat sekitar 700 waralaba dengan jumlah gerai nyaris mencapai 25 ribu gerai di seluruh indonesia dengan serapan tenaga kerja mencapai lebih dari 90 ribu
orang. Nilai transaksi industri waralaba yang dibukukan pada 2015 mencapai Rp172 triliun dengan potensi kenaikan diperkirakan mencapai 10-15 per tahun.
Sinergi Waralaba Dengan E-Commerce.
Selain ekspansi usaha secara konvensional, AFI juga mendorong para pelaku untuk melakukan ekspansi usaha dengan memanfaatkan teknologi digital. Hal ini bisa dilakukan melalui pemanfaatan berbagai platform media sosial yang ada untuk mendukung kampanye digital, atau bisa pula dilakukan dengan membuat situs yang menyajikan informasi mengenai produk/iasa waralaba yang ditawarkan.
Nilai transaksi e-commerce diperkirakan mencapai US$25 miliar dan diprediksi terus meningkat hingga mencapai US$130 miliar pada 2020. Para pelaku usaha waralaba bisa ikut menikmati hal ini dengan
pelaku usaha waralaba karena sesuai dengan semangat ekspansi yang dicanangkan AFl. “Melalui
pemanfaatan teknologi digital, para pelaku bahkan bisa memperluas target pasar mereka hingga ke seluruh dunia," ujar Anang.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, iFRA 2017 diselengarakan melalui kerjasama dengan Dyandra Promosindo dan mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Franchising and Licensing Association (PLA) Singapura, Malaysia Franchise Association (M FA), Philippines Franchise Association (FFA).
Komentar
Posting Komentar