Lifelike Pictures Telah Menyelesaikan Film Yang Telah Lama Ditunggu Dan Siap Tayang ' WIRO SABLENG'
Lifelike Pictures telah menyelesaikan keseluruhan proses paska-produksl film WIRO SABLENG PENDEKAR KAPAK MAUT NAGA GENI 212, Film hasil co-production pertama 20th century FOX di Asia Tenggara ini dihadirkan dengan tujuan untuk memuaskan para penggemar yang rindu akan sosok Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212, sekaligus memberi angin segar bagi para penonton Film Indonesia akan hadirnya pahlawan asli Indonesia.
Film WIRO SABLENG diangkat dari novel karya Alm. Bastian Tito yang terdiri dari 185 buku dalam waktu 39 tahun dan menjadi Intelectual Property (IP) terlama dan terpanjang di Indonesia. Film WIRO SABLENG mengusung genre Action Fantasy khas Indonesia. Aksi yang dihadirkan di film ini dibuat menggunakan Pencak Silat hasil koreografi dari Yayan Ruhian, berpadu dengan Fantasi khas Nusantara dari Adrianto Sinaga selaku Production Designer, berkolaborasi dengan Chirs Lie dari Caravan Studio, Anto inerancang 300 kostum dan 150 senjata yang berbasis Nusantara untuk setiap karakter yang ada. Selain itu, film WIRO SABLENG juga menyajikan sederet elemen drama dan komedi dengan durasi 123 menit.
Lifelike Pictures resmi bekerja sama dengan 20th Century Fox untuk co-production film Wiro Sableng pada Februari 2017 lalu dan berlanjut ke tahap pra-produksi yang berlangsung selama 6 bulan. Pengambilan gambar dilakukan selama 4 bulan di berbagai lokasi di Indonesia, dilanjutkan ke tahap paska-produksi yang berlangsung selama 9 bulan. Secara total, lebih dari 1,5 tahun proses pembuatan film WIRO SABLENG berlangsung dan melibatkan total 977 kru dan pemain dalam proses panjang tersebut.
'Saya beruntung karena seluruh kru di semua departemen mempunyai komitmen dan kecintaan kepada film ini, sehingga proses panjang tersebut terasa menyenangkan. Koordinasi dan jalinan kerja tiap departemen juga selalu mendukung sehingga hasilnya memenuhi harapan kami semua, "kata Sheila Timothy, Produser film WIRO SABLENG. Kurt Rieder Executive Vice, saat konferensi press di Epicentrum Jakarta Selatan, pada 27 Agustus 2018.
President Asia Pacific 20th Century Fox International pun memberi tanggapannya tentang kerjasama dengan Lifelike Pictures untuk menghasilkan fiIm WIRO SABLENG.
‘Seluruh tim di Fox sangat terkesan oleh kreativitas dan profesionalisme dari Lifelike Pictures dan mungkin tldak bisa menemukan rekan kerja yang Iebih baik lagi di Asia Tenggara, mulai dengan
Produksi dan paska produksi dan marketing, media sosial dan promosi pihak ketiga. Wiro Sableng, telah menetapkan tonggak baru di Indonesia dan menunjukan bahwa Lifelike Pictures dapat memenuhi standar studio," kata Kurt.
fIlm genre fantasi menjadi tantangan tersendiri bagi Lifelike Pictures. Dukungan Computer-Generated Imagery (CGI) tentu dlbutuhkan untuk menghasilkan Visual EjTects (VFX) di beberapa bagian yang diperlukan guna menambah fantasi fllm ini. Untuk fllm WIRO SABLENG, Lifelike P‘ctures membuat sebuah workflow yang berbeda dari biasanya dalam proses pengerjaan CGI. Lifelike Pictures melibatkan 93 VFX artist Indonesia yang terbagi dalam lebih dari 10 studio VFX. Selama masa paska-produksl, seluruh VFX artist tersebut bekerja keras guna menghasilkan efek visual yang memanjakan mata.
Para pemain, terlibat dalam film WIRO SABLENG merupakan kesempatan yang tldak mungkin dilewatkan buat pemeran Wiro Sableng Van G. Bastian. ”Film Wiro Sableng, sangat penting bagi saya karena ini menjadi tribute untuk ayah saya, alm. Bastian Tito. sumbangsih yang mungkin tidak seberapa dari seorang anak untuk orang tuanya dan saya beryukur karena semua orang yang terlibat mencurahkan kemampuan terbaik dan dedikasi mereka untuk film lni,” ujar Vino.
Sheila Timothy, memang tidak hanya merencanakan film Wiro SABLENG untuk menjadi sebatas film, tetapi juga menciptakan Universe untuk Wiro Sableng itu sendlri sehingga menjadi
IP (intellectual property) lokal yang bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk kreasi. 0leh karenanya, berbagai kerja sama dengan beberapa pihak pun dapat terjalin hingga menghasilkan IP Chain yang luas, seperti Poster Competition, hingga hadirnya karakter Wiro Sableng dalam game MOBA AOV (Arena Of Valor). Lifelike Pictures juga akan menghadirkan Wiro Sableng Experience, sebuah eksibisi perayaan film Wiro Sableng yang akan dibuka pada 28 Agustus 2018 besok dan berlangsung hingga 2 September 2018 di Food Society Kota Kasablanka.
”Karya Wiro Sableng sangat bisa dibuat dalam berbagai bentuk kreasi, maka dari itu kami bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan Wiro Sableng dalam bentuk Iain diluar film. Harapannya, Wiro Sableng dapat hadir bagi masyarakat secara Iuas dan mereka dapat menikmatinya bukan hanya di film, melainkan dalam berbagai wujud yang Iain.” Ujar Sheila.
Bentuk kerja sama yang dijalin di antaranya adaIah adaIah Sponsorship, yang menghadirkan berbagai produk edisi khusus Wiro Sableng, salah satunya adaIah Panther Energy. ”lni adaIah bentuk dukungan kami terhadap sesama produk lokal hasil karya anak bangsa. Semoga film Wiro Sableng ini sukses dan akan membawa penontonnya untuk Iebih mencintai karya-karya dalam negeri sendiri, serta termotivasi untuk terus memiliki karakter yang kuat dan tangguh dalam memajukan tanah air," Ucap Reynaldo Sunyata, Brand Manager Panther Energy, film WIRO SABLENG berkisah di Nusantara pada Abad 16. Wiro Sableng, seorang pemuda dan murid dari pendekar misterius bernama Sinto Gendeng, mendapat titah dari gurunya untuk menringkus Mahesa Birawa, mantan murid Sinto yang berkhianat. Dalam perjalanannya mencari Mahesa Birawa, Wiro terlibat dalam sebuah petualangan seru bersama dua sahabat barunya, Anggini dan Bujang Gila Tapak Sakti. Pada akhirnya Wiro tidak hanya mengungkap rencana keji Mahesa Birawa, tetapi juga menemukan esensi sejati seorang pendekar. Film Wiro Sableng diperankan oleh Vino G. Bastian, Yayan Ruhian, Sherina Munaf, Fariz Alfarazl,
Marsha Timothy, Ruth Marini, Andy /rif, Yayu Unru, Dwi Sasono, Marcella Zalianty, Aghniny Haque, Yusuf Mahardika, Lukman Sardi, Rifnu Wikana, Gita Arifm, Cecep Arif Rahman, Marcel! Siahaan, dan Happy Salma; dengan Sheila Timothy sebagai Produser, Angga Dwimas Sasongko sebagai Sutradara, Sheila Timothy & Tumpal Tampubolon dan Seno Gumira Ajidarma sebagai Penulis Naskah, Adrianto Sinaga sebagai Production Designer, Teguh Raharjo sebagai Editor, Aria Prayogi sebagai Music & Sound Designer, lpung Rachmat Syaiful sebagai Director of Photography, dan Keliek Wicaksono sebagai VFX Creative Director, film ini akan tayang pada 30 Agustus 2018.
Komentar
Posting Komentar