Konferensi Pres Perfect Dream Movie



Plaza Senayan,  Jakarta 21 Maret 2017
Rilis Media Perfect Dream Dirilis Bertepatan dengan Hari Film Nasional

Premiere & Red Carpet menjadi awal pertunjukan film Perfect Dream untuk publik. Film produksi EastJava Films dan Empat Sisi Productions ini sebenarnya sudah dijadwalkan rilis di Januari 2017. Namun proses revisi dan editing menjadikan Perfect Dream memilih rilis pada 30 Maret 2017. Banyak pertimbangan lain.

Di antara pertimbangan lain itu adalah Hari Film Nasional (HFN). ”Rasanya lebih pas merilis Perfect Dream di hari Film Nasional,” jelas Hestu Saputra, sutradara film Perfect Dream. Merilis film di hari Film Nasional juga menjadi pertimbangan produser Amelia Salim dan Uci Flowdea. Dan mereka ingin merayakan keriaan rilis film sebagai kado buat warga Surabaya.

Kota Surabaya merupakan hometown bagi dua produser East Java Films ini. Termasuk ketika mereka menyodorkan cerita film tentang sosok atau tokoh yang pernah ada di Surabaya. "Kami juga akan merayakan secara khusus pemutaran perdana film Perfect Dream di Surabaya," tambah Amelia Salim yng dikenal sebagai salah satu sosialita di Surabaya.

Pertimbangan lainnya pemilihan rilis Perfect Dream di HFN adalah momentum memproduksi film ke daerah, juga mengangkat cerita tentang daerah. Tidak metropolitan sentris. Tidak melulu tentang gaya hidup, kehidupan dan cerita-cerita warga Jakarta saja. Surabaya juga dikenal sebagai metropolitan yang juga memiliki beragam cerita kehidupan. Namun jarang diangkat sebagai latar cerita film yang bukan sekadar tempelan.

So, Perfect Dream menjadi harapan produser dan tim kreatif untuk menemukan momentum terutama Surabaya. Ada adegan yang melibatkan kota Surabaya. Bahkan ada dialog semakin menarik ketika Perfect Dream akting menawan. Ferry Salim, Wulan Guritno, Hengky Solaiman, Amelia Salim, Uci Flowdea, berarti tujuan pembuatan dari film mati pertunjukan perdana dan nantikan rilis , sang sutradara film.

Rilis Media Perfect Dream Dirilis Bertepatan dengan Hari Film Nasional.
Premiere & Red Carpet menjadi awal pertunjukan film Perfect Dream untuk publik. Fiim produksi East Java Films dan Empat Sisi Productions ini sebenarnya sudah dijadwalkan rilis di Januari 2017. Namun proses revisi dan editing menjadikan Perfect Dream memilih rilis pada 30 Maret 2017. Banyak pertimbangan lain.

Hari Film Nasional (HPN). ”Rasanya lebih pas merilis Perfect Dream di hari Film Nasional,“ jelas Hestu Saputra, sutradara film Perfect Dream. Merilis film di hari Film Nasional juga menjadi pertimbangan produser Amelia Salim dan Uci Flowdea. Dan mereka ingin merayakan keriaan rilis film sebagai kado buat warga Surabaya.

Kota Surabaya merupakan hometown bagi dua produser East lava Films ini. Termasuk ketika mereka menyodorkan cerita film tentang sosok atau tokoh yang pernah ada di Surabaya. "Kami juga akan merayakan secara khusus pemutaran perdana film Perfect Dream di Surabaya,” tambah Amelia Salim yng dikenal sebagai salah satu sosialita di Surabaya.

Pertimbangan lainnya pemilihan rilis Periect Dream di HFN adalah momentum memproduksi film ke daerah. juga mengangkat cerita tentang daerah. Tidak metropolitan sentris. Tidak melulu tentang gaya hidup, kehidupan dan cerita-cerita warga Jakarta saia. Surabaya juga dikenal sebagai metropolitan yang juga memliki beragam cerita kehidupan. Namun larang diangkat sebagai latar cerita film yang bukan sekadar tampalan.

Perfect Dream menjadi harapan produser dan tim kreatif untuk menemukan momentum yang pas bagi perkembangan film di daerah, terutama Surabaya. Ada adegan yang melibatkan suporter Bonek (Persebaya), muncul juga ikon-ikon lanskap kota Surabaya. Bahkan ada dialog dengan dialek Suroboyoan yang sangat cair. Dan semakin menarik ketika Perfect Dream melibatkan pemain-pemain dengan kemampuan akting menawan. Ferry Salim, Wulan Guritno, Olga Lydia. Baim Wong, Poppy Sovia, Haii Qomar, Hengky Solaiman, Amelia Salim, Uci Flowdea, Rara Nawangsin, Tissa Biani, menjadikan Perfect Dream sebagai tontonan yang sangat menghibur.

"Kiranya film ini mampu menjadi inspirasi bagi penonton, nantikan rilis nasionalnya pada 30 Maret 2017," kata Hestu Saputra sutradara film Perfect Dream.


MEDIA RILIS

Media Rilis Perfect Dream

Bagi DlBYO keberhasilan diukur dari seberapa besar ia mampu memenuhi ambisi hidupnya. Dari kehidupan jalanan menjalankan bisnis gelap, Dibyo berhasil menikahi Lisa, putri Marcel Himawan, seorang pengusaha besar di kalangan elite Surabaya. Dibyo bahkan berhasil mengembalikan kejayaan bisnis Marcel.

Harta berlimpah tak membuat Dibyo puas. Ambisi Dibyo adalah menguasai wilayah lawan bisnisnya, Hartono si mafia nomor satu. Pertikaian antar-geng pun tak terelakkan.

Ambisi Dibyo makin meluap setelah mengenal Rina, pemilik galeri foto yang mampu memberi kehangatan cinta seorang ibu yang tak pernah Dibyo dapatkan selama ini.

Lisa harus memilih mengikuti ambisi suaminya atau ber” ' Juang mem ertahank keluarga yang ia cintai! P an keutuhan

Catatan Sutradara:
SETIAP orang pasti punya mimpi. Setiap orang bisa memilih mimpinya sebagai cita-cita dalam hidup dengan kesempurnaan absolut. Namun bagaimana jika mimpi berlebihan dan menjadi ambisi besar yang harus diwujudkan? Sementara, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi dengan masa depan dan mimpi-mimpi itu. Setidaknya, dari awal kita selalu sadar untuk memilih jalan kebenaran dalam menjalani hidup. Dan dalam mencapai cita-cita, hendaklah menjadikan hidup menjadi lebih baik.

True event: film Perfect Dream. Sebelum membuat cerita, saya bersama tim melakukan wawancara eksklusif ke beberapa orang di kalangan elite Surabaya. Termasuk para sosialita dan beberapa pelaku bisnis.

Awalnya, untuk mewawancarai narasumber sangatlah sulit sekali. ini mengingat pertanyaanpetanyaan yang harus dijawab sangat rahasia dan sangat personal. Sehingga perlu berbagai cara meyakinkan nara-sumber mau menceritakan pengalaman hidup mereka di dunia bisnis keluarga dan masyarakat.

Dari hasil riset dan wawancara akhirnya didapat sudut pandang cerita yang bisa diolah menjadi dasar pembuatan ide cerita lebih kreatif. Cerita terus berkembang seiring penyelesaian skenario nim Perfect Dream. Satu syarat yang juga harus dipenuhi adalah, bahwa nama-nama tokoh di film ini sepakat dibuat fiktif.

Catatan Produser: (Amelia Salim & Uci Flowdea)
FILM Perfect Dream merupakan film pertama produksi East Java Films bekerja sama dengan Empat Sisi Productions. Perfect Dream berlatar cerita kota Surabaya dan merupakan kisah true event. Artinya, sebagian tokoh-tokoh yang ada di film memang eksis. Sebagian lagi fiktif.

Kenapa Surabaya?
Banyak pertimbangan Surabaya menjadi pilihan. Pertama, sangat sedikit sekali film yang diproduksi dan menjadikan Surabaya sebagai lokasi shooting. Sementara banyak sekali, bagian dari kota Surabaya yang sangat ikonik dan secara visual sangat menarik. Apalagi untuk format visual sebuah film.

Tokoh utama dalam cerita juga merupakan warga Surabaya. Cerita seperti ini sangat sedikit diangkat ke film. Sementara sebagai kota terbesar kedua setelah Jakarta, Surabaya memiliki kehidupan yang sangat complicated dan beragam. Belum lagi masalah sosial yang melahirkan banyak hal. Mulai dari kehidupan sosialita hingga mafia. Tokoh yang ada di film Perfect Dream ini sebagian memang pernah ada dan eksis. Kisah tokoh utama inilah yang diadaptasi ke dalam cerita Perfect Dream.

Adaptasi Kisah Nyata
Drama keluarga Perfect Dream ini bertutur tentang tokoh-tokoh yang sebagian besar nyata. Tapi East Java Productions hanya mengambil sebagian kisah kehidupan tokoh-tokoh untuk diangkat sebagai cerita yang 'pernah terjadi'. itu sebabnya, East Java menyebutnya sebagai film 'adaptasi dari true event”.

Atas pertimbangan tersebut Perfect Dream diproduksi menjadi film keluarga yang sangat menginspirasi dan menghibur. isu lainnya yang ingin dihadirkan Eastjava adalah tentang perjuangan seorang istri yang ingin mempertahankan keutuhan keluarga melalui pengorbanan dan kesetiaan cinta.

Selain itu. East Java juga berharap iilm Perfect Dream bisa menjadi sebuah karya film ikonik yang sangat menghibur dan dikenang penonton seluruh indonesia.

Pemain: Ferry Salim (Dibyo The Dreamer) Wulan Guritno (Lisa The Lady)

Baim Wong (Bagus Prince of Charming) Tisa Biani (Anna Beautiful Princess) Olga Lydia (Rina Young Lady)

Rara Nawangsih (Annisa The Bright Star) H Qomar (Hartono Master of Piracy) Hengky Solaiman (Marcell The King Wisely) Poppy Sovia (Rachel Problem Solver)

Tim Produksi Sutradara: Hestu Saputra Executive Producer: Uci flowdea & Amelia Salim Producer: Amelia Salim & Hestu Saputra Associate Producer: Aris Muda & Soegi Mitro Line Producer: Nandang Wahyu Ide Cerita: Hestu Saputra & Sinung Winahyo Skenario: Hestu saputra, Syamsul Hadi, Sinung Winahyoko, Nugie Apri Director of Photography: Suadi Utama Editor: Sentot Sahid

Casting Director: Rudi Kowek Co-director: Dona Roy Art Director: Alt”: Syahri

Sound Engineer: Satrio Budiono Sound Recordist: Indrasetno Vyatantra Music Director: Krisna Purna Stylish Wardrobe: lwan Latif Make-up Stylish: Eman Suhada Desain Poster: Thova Endonestuff VHX: Harya ivan Saputra Marketing, Promosi & Publikasi: Sinemata

Produksi: East Java Films & Empat Sisi Productions.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT Bintang Anugerah Kencana Sebagai Distributor Nasional Indonesia Yang Ditunjuk Oleh F-Secure

Grand Lunching Store 'BRATPACK" PIM 2

Meramaikan Perfilman Indonesia MD Pictures Menghadirkan Film Horor " Ruqyah"