Film.Aruna Dan Lidahnya Siap Tayang Pada September Ini



Film Aruna dan Lidahnya yang Disutradarai Edwin (Posesif, 2017) para pemain seperti Dian Sastrowardoyo, Oka Antara, Hannah AI Rashid, dan Nicholas Saputra. Film ini menyuguhkan kolaborasi akting para pemain yang apik juga presentasi drama komedi yang diracik dengan menarik.

Film ini menyuguhkan kisah drama yang dibalut dengan kemasan yang santai. Berkisah temang ARUNA (Dian Sastmwardoyo) yang ditugaskan bekerja berkeliling ke empat kota Indonesia sambil bertualang kuliner bersama kedua temannya, BONO (Nicholas Saputra) dan NAD (Hannah Al Rashid). Saat menjalani tugasnya, Aruna bertemu dengan mantan rekan kerja yang pernah ia taksir, FARISH (Oka Amara). Keempatnya terlibat dalam perjalanan penuh percakapan yang mengungkapkan kisah kehidupan dan rahasia terpendam.

Dalam pekerjaan lnvestigasinya, ARUNA menemukan ketidaksesuaian data antara Pusat dan temuan lapangan yang menimbulkan kecurigaan. Sementara itu, situasi semakin rumit karena FARISH yang kini bekerja di Pusat kian mendesak ARUNA untuk tetap menjalankan prosedur. ARUNA pun mengalami konflik internal karena di satu sisi la memendam kekaguman namun menyadari bahwa FARISH disalahgunakan oleh kepentingan yang tak diketahui keduanya.

Di film panjang kelimanya ini, Edwin mengeksplorasi sisi lain dari petualangan sinemanya. Film ini merupakan filmnya  yang paling banyak memuat makanan dan dialog, "buat saya, manusia yang makan sambil ngobrol itu asik dilihat dan didengar obrolan disaat makan sering kali mempengaruhi rasa makanan yang kita makan dan rasa makanan yang kita makan bisa mempengaruhi kualitas obbrolan kita di meja makan.’

Lokasi syuting di Surabaya, Pamekasan (Madura), Pontianak, Singkawang dan Jakarta, film ini merekam keragaman kuliner Indonesia yang kaya pilihan. Berbagai makanan khas daerah tersebut muncul secara menggiurkan. Baik yang sudah dikenal luas seperti Rawon (Surabaya) dan Nasi Goreng sampai makanan yang hanya dapat ditemui di satu tempat seperti Campur Lorjuk (Pamekasan), Pengkang (Pontianak), dan Choi Pan (Singkawang).

Dikemas secara ringan oleh Edwin, film ini menampilkan dinamika grup yang unik. Film bergerak dengan obrolan di antara keempat karakter di meja makan namun tetap memiliki kedalaman. ARUNA yang sederhana, FARISH yang kaku, NAD yang petualang dan BONO yang rileks melebur di percakapan di atas meja makan yang menyenangkan juga mengenyangkan pikiran.

Seperti juga yang terjadi dalam kesehatan, ketika empat orang berada dalam satu perjalanan sangat mungkin hal-hal yang tak diinginkan terjadi seperti kesalahpahaman atau berprasangka. Film ini memotret keadaan tersebut dengan cara yang natural. Hubungan antar manusia ditampilkan sealami mungkin. Sehingga mudah bagi penonton merasa terhubung dengan para karakternya.

Di Penyutradaraan. Edwin dapat mengolah perbedaan keempat pemeran menjadi kolaborasi pada para pemeran dapat mengeluarkan akting terbaiknya. Di film ini para aktor dan aktris ditantang untuk menjajal gaya akting yang berbeda. Dian Sastrowardoyo banyak bermain ekspresi muka yang jenaka, Oka Antara yang menjadi pegawai kantoran, Hannah Al Rashid yang tampil anggun, juga Nicholas Saputra yang jahil.

Dian Sastrowardoyo menyampaikan bahwa kerja sama dengan Edwin adalah hal yang sudah lama diidamkan, “Saya mengenal karya Edwin sejak lama dan Ialu banyak beiajar dari film ini karena proses kerja Edwin yang terbuka terhadap pendapat para pemain tentang karaktemya. Edwin adalah pendengar yang baik. Kami banyak berdiaiog tentang bagaimana sebaiknya membentuk karakter Aruna.”

Film ini juga memuat musik nostalgia. Penata musik Ken Jenie dan Mar Galo memilih lagu-lagu lawas bernuansa pop jazz yang tak asing di telinga pencinta musik “Aku lni Punya Siapa" dari Januari Christy, lagu milik Jingga yang dinyanyikan ulang oleh Fe Utomo “Tentang Aku”, lalu tembang ciptaan Andre Hehanusa dan Adjie Soetama yang dulu dipopulerkan oleh Rida Sita Dewi dan kini dibawakan ulang oleh Monita Tahalea “Antara Kita”.

Selain lagu-lagu tersebut, ada juga lagu baru yang mempunyai kesan romantik seperti lagu dari Yura Yunita “Takkan Apa” dan dua lagu dari Mondo Gascaro yaitu “Lamun Ombak” (berduet dengan Aprilia ApsariNVhite Shoes & The Couples Company) dan satu lagu yang khusus diciptakan untuk film “Lebuh Rasa".

Sebagai persembahan kedua dari Palari Films, Melske Taurisia dan profuser Muhammad Zaldy berharap film ini dapat diterima penonton luas. Menyusul film Posesif yang mendapatkan tiga Piala Citra untuk Sutradara Terbaik. Aktris Utama Terbaik, dan Aktor Pendukung Terbaik, film Aruna dan Lidahnya tetap mengusung semangat untuk membuat sesuatu yang bermutu bagi penonton film Indonesia.

“Setelah tahun sebelumnya hadir dengan Posesif yang memberikan dimensi baru untuk film remaja, tahun ini Palari Films masih berkomitmen menyuguhkan kualitas melalui drama romantis berbalut kuliner yang menimbulkan senyum simpul bagi penonton film Indonesia.” ujar Muhammad Zaidy.

Melske Taurisia menyampaikan. “DI Aruna dan Lidahnya klta mengangkat pembicaraan sehari-hari yang dapat memperkaya pengalaman hidup. Sepenggal momen kecil dalam hidup pun bisa berdampak panjang ke kehidupan di masa datang. Semoga penonton dapat menikmati percakapan dalam fllmnya dan hubungan persahabatan dan cinta di dalamnya.”

Perpaduan makanan yang Iezat dan obrolan bermutu yang dlsajlkan oleh Aruna dan Lidahnya siap disantap di bioskop pada 27 September. Dipastikan film akan membuat laper dan baper para penikmatnya.

Film disutradarai oleh Edwin, ditulis skenario Titian Wattimena. Produser Melske Taurisla dan Muhammad Zaidy. Pengarah sinematografi adalah Amalia TS. penyunting gambar W. Ichwandiar Dono. Produksi Palari Films didukung oleh GOSTUDIO Original, CJ Entertainment, Phoenix Films, dan Ideosource Entertainment.

Para pemeran Aruna dan Lidahnya juga akan menyambangi Iima belas kota mulai 21 September- 6 Oktober untuk bercengkrama bersama penonton. Kota-kota yang akan didatangi adalah Bandung, Malang, Surabaya, Solo, Jogjakana, Jakarta, Bekasi, pok. Cibubur, Pontianak, Palembang, Makassar, Semarang, Padang, dan Medan.

Film Aruna dan Lidahnya yang akan tayang pada 27 September 2018. film in pun kaya akan rasa: kuliner, cinta, persahabatan, intrik, rileks dan menyenangkan, sajian yang dinikmat untuk disantap beramai-ramai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT Bintang Anugerah Kencana Sebagai Distributor Nasional Indonesia Yang Ditunjuk Oleh F-Secure

Grand Lunching Store 'BRATPACK" PIM 2

Meramaikan Perfilman Indonesia MD Pictures Menghadirkan Film Horor " Ruqyah"