HARDIKNAS Momentun Pemerataan Pendidikan Berbasis Teknologi
Grand Indonesia Jakarta, 28/04/2017.
Menyiapkan generasi abad ke-21 makin tinggi ditengah derasnya persaingan di era globalisasi. Di sisi lain, lndonesia masih berkutat menyelesaikan kesenjangan akses, mutu pendidikan dan peningkatan kualitas guru. Pemanfaatan teknologi diyakini merupakan jalan kekar yang terbaik. isu ini mengemuka dalam acara bertema ”Jadikan Hardiknas Momentum Pemerataan Pendidikan Berbasis Teknologi” yang diselenggarakan Quipper, perusahaan yang didirikan di inggris dan bergerak di bidang edukasi teknologi.
Data, tingkat partisipasi pendidikan di indonesia mengalami peningkatan. Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Dasar dan Menengah Pertama, misalnya, selalu berada di atas 100% sejak tahun 2000. Tahun ini, angkanya ditarget masing-masing mencapai 111,4% dan 105,395. Sayangnya, angka tersebut tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas pendidikan yang signifikan.
Untuk mengatasinya, pemerintah terus berupaya mewujudkan pendidikan berkualitas dan berkeadilan. Salah satunya, memperjuangkan pemerataan infrastruktur dan meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi. Khususnya, untuk siswa yang berada di daerah 3T (Terpencil, Terluar, Tertinggai).
Pembenahanpun dilakukan sesuai Sasaran Prioritas Nasional Kemendikbud tahun 2015 2019. Mulai dari
penguatan vokasi, sarana dan prasarana pendidikan, menjamin kualifikasi dan kesejahteraan guru, peningkatakan mutu dan pendidikan karakter, hingga Program lndonesia Pintar.
Sejalan dengan arah kebijakan dan strategi pembangunan pemerintah, Quipper berkomitmen mewujudkan visinya sebagai ”Distributor-$ of Wisdom” dan berkontribusi meminimalisasi kesenjangan pendidikan di berbagai belahan dunia, termasuk lndonesia. Mengusung konsep e-iearninp atau pembelajaran berbasis digital, Quipper melalui platform Qulpper School (gratis) dan Quipper Video (premium) memungkinkan siswa dan guru memperoleh akses pendidikan berkualitas kapan dan dimana saja, menggunakan gawal, dengan cara menyenangkan.
Sejak hadir di tanah air tahun 2015, Quipper telah membantu proses belajar lebih dari 2,5 juta pelajar, 50 ribu di antaranya adalah pengguna Quipper Video, melatih 200 ribu guru, menjangkau 5.000 sekolah, mengantarkan 58% penggunanya lulus UN 2016, dan 50% di antaranya lulus SBMPTN dan diterima di perguruan tinggi negeri terbaik di indonesia. Dalam menjalankan komitmennya, Qulpper mendapat dukungan dari 45 dinas pendidikan tingkat kota/kabupaten dan provinsi.
"Kami sangat menjaga kualitas, baik itu konten, tutor maupun teknologi yg kita gunakan. karena ketiga hal tersebut sangat dibutuhkan oleh guru dan pelajar,” kata Tri Nuraini, PR & Marketing Manager Quipper Indonesia.
Tri juga menambahkan bahwa Qulpper juga telah membantu persiapan UN berbasis Komputer siswa dengan memberikan onviine tryout gratis hingga ke 70.000 pelajar di indonesia.
itie Chodidlah, pakar pendidikan, mennpreslasi inisiatif Quipper. Menurut dia, pemanfaatan teknologi merupakan solusi yang paling masuk akal untuk menjawab tantangan pendidikan yang dihadapi selama ini. Teknologi tidak hanya membuka akses, tapi juga meningkatkan mutu guru. ”Guru yang terampil adalah guru yang dilengkapi dengan materi ajar yang tepat dan unta-date,” ujarnya. Masih kata itu, teknologi dapat membantu guru lebih efisien melakukan kegiatan belajar mengajar, sehingga mereka memiliki waktu lebih banyak untuk meningkatkan motivasi dan melibatkan siswa berpikir kritis dan faktor penting untuk menciptakan generasi berdaya saing ketimbang hanya fokus mencemaskan niiai ulangan dan uiian. "Guru bisa kembali ke khittahnya sebagai pendidik, bukan sekadar mengajar,” imbuhnya.
Maudy Ayunda, aktris cantik yang merupakan Brand Ambassador Quipper juga menyatakan, “Saya merasakan sekali manfaat pendidikan berbasis teknologi waktu kuiiah di Oxford. Minimnya, sih, akan iebih banyak anak indonesia bisa akses pendidikan berkualitas tanpa batasan apapun.”
Meski begitu, upaya meminimalisasi akses dan mutu pendidikan melalui keberadaan teknologi bukannya tanpa kendala. Sebagai negara kepuiauan, lndonesia masih dihadapkan dengan persoalan geografis dan akses internet. Untuk itu, menyambut Hari Pendidikan Nasionai tanggal 2 Mei, Quipper menguak lintas sektor bersama-sama berkolaborasi mewujudkan pemerataan pendidikan di indonesia.
Komentar
Posting Komentar