OJK Majukan Industri Dana Pensiun Untuk Kesejahteraan Pegawai Indonesia



Grand Hyatt Jakarta, 25/04/2017

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan industri Dana Pensiun sehingga mampu memberikan kenaikan kesejahteraan yang layak bagi pekerja, baik pada saat aktif bekerja maupun di hari tua.

“Pertumbuhan industri Dana Pensiun masih berjalan lambat. Karena itulah CJK sangat berkepentingan untuk memfasilitasi perkembangan industri dana pensiun ke depannya," kata Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Rahmat Waluyanto saat membuka seminar internasional Dana Pensiun “25 Years Of Pensiun. Savings -Way Forward For Next Quarter Centurgj' di Jakarta, Selasa.

Menurut Rahmat, pertumbuhan aset industri Dana Pensiun meningkat dari 7,06% di tahun 2015 menjadi 15,5% di tahun 2016, namun memasuki usia 25 tahun diterbitkannya Undang-Undang Dana Pensiun ini, pertumbuhan industri Dana Pensiun tersebut masih relatif kecil.

Untuk itu, OJK melihat perlu upaya bersama dengan sejumlah pemangku kepentingan lain untuk menyikapi tumpang tindih kerangka peraturan terkait kesejahteraan pekerja dan bersama-sama melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap program pensiun agar dapat bersinergi dengan program kesejahteraan lain bagi para pekerja.

“Seminar ini diharapkan bisa menjadi tempat untuk mendapatkan masukan dan bertukar pikiran untuk memajukan industri Dana Pensiun Indonesia,” katanya.

Menurut data CJK per 31 Desember 2016, aset lKNB sebesar Rp1.909,26 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 13,64% dibandingkan total aset tahun 2015. industri Dana Pensiun mampu memberikan kontribusi sebesar 12,594; atau sekitar Rp238,3 triliun.

Jumlah peserta Dana Pensiun di indonesia adalah 4,47 juta orang atau mencapai 6,37% dari total tenaga kerja di Indonesia. Sementara total aset hingga Februari 2017 mencapai Rp244,26 triliun, meningkat dibanding Desember 2016 sebesar Rp238,3 triliun.

Kemudian, jumlah peserta jaminan pensiun BPJS Ketenagakerjaan per 31 Desember 2016 sebesar 9,13 juta orang dengan total aset Rp13,8 triliun per 28 Februari 2917.

Agenda seminar pada hari pertama adalah: Evalution Pension System … Indonesia Contex, Delivering Pension and Saving Scheme Coverage to the Informal Sector, dan Esaul and Other Ineentives for Pension and Saving Scheme.

Agenda hari kedua scanner membahas: Hammnization in Regulatory Framemrk far Pensiun and Savings Mandatory vs Voluntary, Gouemance for Public and Private
Hansion Schemes dan Challenges and Issues in Managing Investment nf Mandatory and Voluntary Pension Schemes.

Seminar ini menghadirkan narasumber dari Wortel Bank, Pinbox Solutions (India),
World Bank Consultant U'ormer APRA), MPFA Hong Kong, Kementrian Keuangan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI), Perkumpulan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (PDPLK), Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), dan PT Willis Towers Watson.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sophie Martin Plaza Semanggi Keren

PT Bintang Anugerah Kencana Sebagai Distributor Nasional Indonesia Yang Ditunjuk Oleh F-Secure

Grand Lunching Store 'BRATPACK" PIM 2