Yayasan BOS Mendapatkan Penghargaan World Branding Award
289 Individu Orangutan Telah Kembali kc Habitat Alaminya dan 650 lndlvldu Lainnya Masih Menunggu
Pengakuan dunia terhadap sepak terjang Yayasan DOS selama 25 tahun dalam upaya penyelamatan Orangutan dl Kalimantan dalam Penghargaan World Branding Award
Jakarta. 21 lull. 2011. Yayasan BOS menerima penghargaan internasional World Branding Award Animalis Edition atas dedikasi dan komitmennya dalam upaya menyelamatkan orangutan di Kalimantan dan habitatnya, daiam sebuah acara yang diselenggarakan di Throne Room di Hofburg Palace. Wina, kantor sekaligus kediaman Presiden Austria. Penghargaan ini merupakan pengakuan internastonal untuk nama Yayasan BOS yang didukung oleh sepak terjang kegiatan pelestarian orangutan dan habitatnya yang dilakukan Yayasan BOS selama 25 tahun.
Dalam menjaIankan kegiatannya, Yayasan BOS telah menyelamatkan dan merehabititasi lebih dart 2.300 individu Orangutan dengan latar belakang yang berbeda yang tersebar di dua Pusat Rehabilitasi mink Yayasan BOS; Samboja Lestari di Kalimantan Timur dan Nyaru Memeng di Kalimantan Tengah, yang masing~masing dilengkapi memiliki Baby School, tempat pendidikan anak-anak Orangutan. Yayasan BOS bekerja sama dengan masyarakat setempat, Kementerian Kehutanan Republik Indonesia dan organisasi mitra internasional serta dukungan 400 person serta para anti berdedikasi tinggi.
Serangkaian kegiatan pendukung dilakukan untuk program konservasi orangutan Borneo dan habitatnya. Pada tahun 2017 ini, Yayasan BOS menggerakan sebuah kampanye #OrangutanFreedom yang menargetkan pemindahan 100 orangutan dart kompleks kandang ke pulau-pulau prapelepasliaran dan melepasliarkan 100 orangutan lainnya dart pulau pra-pelepasliaran kehutan. Dalam kampanye berbasis web yang akan diluncurkan pada bulan Oktober tahun 2017 int, Yayasan BOS mengajak masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi di dalamnya.
Dr. tr. Jamartln Sihite, CEO Yayasan BOS mengatakan, “Kami sangat tersanjung menerima penghargaan yang menunjukkan kami sebagai nama yang diakui secara internasional dalam upaya konservasi orangutan dan habitatnya di Kalimantan. Ini juga pengakuan atas kerja keras dan komitmen kami selama 25 tahun terakhir. Selama kurun waktu yang cukup panjang itu kami menjumpai berbagai hambatan, namun kami percaya upaya kanservasi itu merupakan sebuah kerja kalektif. Ini bukan sekadar masalah hewan yang menghadapi kepunahan, tapi lebih Iuas Iagi adalah masalah kepunahan kita sebagai manusia. Orangutan adalah satwa umbrella species, yang kita ketahui berfungsi menjaga dan memperbaiki kualitas hutan. Penelitian ilmiah membuktikan hal ini. Hutan yang dihuni papulasi orangutan liar akan terjaga kualitasnya secara berkelanjutan. Hilangkan orangutannya, dan hutan itu akan rusak dalam waktu yang beberapa tahun saja. Tentu hal ini berlaku dr' hutan-hutan dataran rendah di Sumatra don Kalimantan saja, di mana kita masih bisa jumpai populasi arangutan liar. Namun selama manusia masih membutuhkan jasa Iingkungan dan hutan berapa air bersih, udara bersih, iklim yang teratur, selayaknyalah kita juga instrumen alami yang membantu menjaga kualitas hutan tersebut. Bukannya mengabaikannya, apalagi memusnahkannya.‘
Dalam upaya melepasliarkan individu orang hutan, Yayasan BOS membutuhkan hutan premier sebagaj habitat alami mereka.
Yayasan BOS mendapatkan hak penggunaan hutan di Pulau Salat. Kalimantan Tengah seluas 2.100 hektar yang telah dihuni oleh 30 individu orangutan dan direncanakan akan bertambah hingga 200 individu orangutan yang akan dilepaskan dalam waktu dekat.
Kawasan Pulau Salat dinilai memenuhi persyaratan sebagai Kawasan Ekosistem Esensial ysng memiliki ekosistem lahan basah, dalam hal ini sungai, yang memberikan jasa lingkungan penting bagi keanekaragaman hayati maupun kelangsungan hidup manusia, seperti perlindungan air bersih ( watersheed protection ) mengurangi resiko banjir, dan sebagainya. Pulau Badak Besar dan Badak Kecil adalah lokasi yang sempurna bsgi proyek kami dan bekerja sama dengan sangat baik untuk memanfaatkan wilayah ini dan membuat perbedaan besar bagi masa depan pelestarian orangutan di Kalimantan.
Yayasan BOS mendapatkan hak penggunaan hutan di Pulau Salat. Kalimantan Tengah seluas 2.100 hektar yang telah dihuni oleh 30 individu orangutan dan direncanakan akan bertambah hingga 200 individu orangutan yang akan dilepaskan dalam waktu dekat.
Kawasan Pulau Salat dinilai memenuhi persyaratan sebagai Kawasan Ekosistem Esensial ysng memiliki ekosistem lahan basah, dalam hal ini sungai, yang memberikan jasa lingkungan penting bagi keanekaragaman hayati maupun kelangsungan hidup manusia, seperti perlindungan air bersih ( watersheed protection ) mengurangi resiko banjir, dan sebagainya. Pulau Badak Besar dan Badak Kecil adalah lokasi yang sempurna bsgi proyek kami dan bekerja sama dengan sangat baik untuk memanfaatkan wilayah ini dan membuat perbedaan besar bagi masa depan pelestarian orangutan di Kalimantan.
Komentar
Posting Komentar