#SIAPSABLENG TURUN GUNUNG WIRO SABLENG 212, SIAP SHOOTING Produksi Lifelike Picture Dan Fox Internasional
Sheila Timothy Sebagai Produser bahwa pihaknya akan mengumumkan para pemain film Wiro Sableng 212 kelayar lebar yang akan segera dimulai proses produksinya pada akhir Agustus 2017 ini, film action comedy fantasy ini akan memakan waktu shooting selama tiga bulan lebih, dah berlokasi di Jawa Barat," ujar Sheila Timothy.
Film Wiro Sableng digarap rumah produksi Lifelike Picture bersama Fox International
Productions (FIP), yang merupakan dari 20th Century Fox.
Layar lebar yang diadaptasi dari novel terkenal "Wiro Sableng" karya Bastian Tito itu menjadi film Asia Tenggara pertama yang ditangani oleh FIP.
Sebelumnya, dua rumah produksi tersebut telah mengumumkkan tiga aktor yang terlibat dalam film arahan sutradara Angga Dwimas Sasongko itu, Shella Timothy, Tumpal Tampubolon dan Seno Gumira Ajidarma sebagai penulis skenario.
Vino G Bastian akan berperan sebaga Wiro Sableng. Kemudian, ada penyanyi Sherina Munaf dan aktris Marsha Timothy adalah istri Vino. Namun, pemilik dua nama terakhir masih dirahasiakan perannya.
"Saya senang sekali bisa terlibat dalam WIRO SABLENG. semua persiapan dilakukan dengan sangat detail dan tertata, di adegan fighting, koreografi Yayan itu luar biasa, berlatih sangat maksimal.
Angga pun juga sangat cermat, sehingga film perpaduan action-drama-komedi yang sangat kuat
dan banyak tantangan untuk kami para pemain, membuat semangat untuk memberikan yang terbaik, saya #SiapSableng!"kata Sherina Munaf.
Selain itu, artis peran dan atiet beladiri Yayan Ruhian akan bertindak sebagai koreografer adegan laga, yang tidak mengunakan aliran sifat tertentu dan salud dengan para pemain yang telah terlatih keras dan memberikan cinta mereka di film ini dan bukan #SiapSableng lagi tapi sudah sableng beneran!",ujar Yayan sambil tertawa.
Persiapan menuju shooting WIRO SABLENG dilakukan maksimal juga oleh production designer Adrianto Sinaga. Dan dibantu oleh Chris Lie graphic designer Indonesia yang berpengalaman Internasional dari Caravan Studio, telah menyiapkan 350 kostum dan 185 senjata budaya Indonesia. Designer Tex Saverio yang pernah mendesain kostum Katniss's wedding dress difilm The Hunger Games, turut merancang khusus kostum karakter WIRO SABLENG juga.
Persiapan menuju shooting WIRO SABLENG dilakukan maksimal juga oleh production designer Adrianto Sinaga. Dan dibantu oleh Chris Lie graphic designer Indonesia yang berpengalaman Internasional dari Caravan Studio, telah menyiapkan 350 kostum dan 185 senjata budaya Indonesia. Designer Tex Saverio yang pernah mendesain kostum Katniss's wedding dress difilm The Hunger Games, turut merancang khusus kostum karakter WIRO SABLENG juga.
Film Wiro Sableng sendiri akan melaksanakan proses shooting pada Agustus 2017 mendatang. Rencananya, film itu akan masuk dijaringan bioskop Tanah Air pada 2018 mendatang.
Karakter fiksi cerita silat Indonesia, Wiro Sableng,
melibatkan banyak talenta terbaik di perfilman lndonesia sekarang ini, seperti Angga Dwimas Sasongko (sutradara), Sari Mochtan (line producer), lpung Rachmat Syaiful, ICS (director of photography), Adrianto Sinaga (production designer), Yayan Ruhian (fighting choreographer), dll. Persiapan sebelum shooting dilakukan selama Iebih dari enam bulan, dengan sangat detail. Khusus untuk adegan laga, Yayan Ruhian yang membuat koreografi pertarungan dengan dasar siiat Indonesia, bekerja sama dengan fighting director, Chan Man Ching (Rumble in the Bronx, Rush Hour). Man Ching memiliki 18 tahun pengalaman daiam film laga dan tergabung dalam Fighting Team Jackie Chan. ”Demi mendapatkan hasil maksimal, persiapan tim dilakukan dengan sangat detail. Beberapa tahapan proses telah dilakukan, seperti storyboarding, video-boarding, previsualization, bahkan tes visual effect telah dilakukan beberapa kaii. Lifelike Pictures selalu berusaha memberikan hasil yang maksimal daiam setiap film yang diproduksinya, tak terkecuali juga film WIRO SABLENG. Saat ini seluruh tim telah siap. Kami
#SIAPSABLENGH ”’ ujar Sheila Timothy selaku produser di Senayan City Jakarta, 16 Agustus 2017.
melibatkan banyak talenta terbaik di perfilman lndonesia sekarang ini, seperti Angga Dwimas Sasongko (sutradara), Sari Mochtan (line producer), lpung Rachmat Syaiful, ICS (director of photography), Adrianto Sinaga (production designer), Yayan Ruhian (fighting choreographer), dll. Persiapan sebelum shooting dilakukan selama Iebih dari enam bulan, dengan sangat detail. Khusus untuk adegan laga, Yayan Ruhian yang membuat koreografi pertarungan dengan dasar siiat Indonesia, bekerja sama dengan fighting director, Chan Man Ching (Rumble in the Bronx, Rush Hour). Man Ching memiliki 18 tahun pengalaman daiam film laga dan tergabung dalam Fighting Team Jackie Chan. ”Demi mendapatkan hasil maksimal, persiapan tim dilakukan dengan sangat detail. Beberapa tahapan proses telah dilakukan, seperti storyboarding, video-boarding, previsualization, bahkan tes visual effect telah dilakukan beberapa kaii. Lifelike Pictures selalu berusaha memberikan hasil yang maksimal daiam setiap film yang diproduksinya, tak terkecuali juga film WIRO SABLENG. Saat ini seluruh tim telah siap. Kami
#SIAPSABLENGH ”’ ujar Sheila Timothy selaku produser di Senayan City Jakarta, 16 Agustus 2017.
Sheila Timothy mendapat kehormatan untuk menjalin kerja sama dengan Fox International Productions (FIP) untuk mengangkat kembali kenangan masyarakat Indonesia atas buku yang berjudul 'Wiro Sableng Kapak Maut Naga Geni 212'. FIP sendiri merupakan anak perusahaan 20th Century Fox Film Corporation untuk menangani film-film lokal dari negara-negara di dunia.
Tomas Jegeus selaku President FIP mengatakan bahwa 'Wiro Sableng' adalah proyek film pertamanya yang bekerja sama corporation untuk menangani film-film lokal dari negara-negara di dunia, dan film pertamanya yang bekerja sama dengan rumah produksi di Asia Tenggara, terutama Indonesia,"Ujarnya.
"Saya sangat senang dengan keterlibatan kami dalam film 'Wiro Sableng 212' dan bangga dapat bekerja sama dengan tim kreatif dari rumah produksi Lifelike Pictures yang begitu menginspirasi," ujarnya.
Mendiang Bastian Tito membuat buku dengan karakter Wiro Sableng yang terdiri dari l85judul. Buku ini memiliki rentang waktu yang panjang sekali, dari tahun 1967-2006, hingga termasuk dalam serial silat terpanjang dan terlama.
Karakter Wiro Sableng lengkap dengan kapak Naga Geni 212-nya akan dihidupkan oleh Vino G. Bastian, aktor yang juga anak kandung Bastian Tito. Selain Vino, Marsha Timothy yang merupakan istri tercintanya dan Sherina Munaf juga akan hadir dalam film tersebut. Untuk aksi, aktor 'The Raid'
Disutradarai Angga D. Sasongko yang juga menyutradarai 'Filosofi Kopi', skenario film ini ditulis oleh Lala, Tumpal Tampubolon, dan Seno Gumira Ajidarma yang baru saja meluncurkan buku 'Drupadi'.
"Nilai saya sebagai aktornya, jangan nilai saya sebagai anak Bastian Tito. Karena siapapun yang memerankan Wiro pasti akan berikan yang terbaik," kata Vino
Bastian, anak dari penulis Bastian Tito pembuat karakter Wiro Sableng dalam novel, Vino memikul beban dua kali. Pertama, harapan tinggi penggemar melihat aktingnya memerankan sang pendekar. Kedua, takdir sebagai anak dari pencipta Wiro Sableng. Beban yang sama mungkin dipikul anak Stan Lee apabila diminta memerankan Spider-Man, Iron Man, atau Doctor Strange. Untungnya 2 anak Stan Lee tak berprofesi sebagai aktor populer di Hollywood.
Wiro Sableng adalah warisan yang membuka peluang dan kesempatan. Sheila Timothy sang produser, adalah kakak Vino setelah dia menikahi Marsha Tim Marsha juga akan tampil memerankan salah satu karakter di film ini. Rasanya terlalu naif apabila menyebut mereka melakukan nepotisme. Sudah sejak lama Marsha dan Vino berkiprah sebagai aktor, dan Sheila Timothy juga sudah memproduksi beberapa film lewat bendera Lifelike Pictures. Dia juga aktif diorganisasi Aprofi.
Sebagai ahli waris karakter Wiro Sableng, Vino dan keluarganya punya tanggung jawab untuk menjaga orisinalitas tokoh Pendekar Gendeng. Jadi,jika memang memiliki kapasitas untuk menggarap sendiri proyek film ini, untuk apa menyerahkan kesempatan itu kepada oranglain?
Vino sendiri awalnya enggan menjadi pemeran utama dan memilih aktif di belakang layar saja. Tapi aktor 34 tahun ini didorong untuk menerima tantangan tersebut. Film 'Wiro Sableng' ini tak sekadar warisan dan kesempatan, tapi juga pertaruhan.
"Saya belum bayangkan seperti apa perannya. Tapi selama karier saya di dunia film, ini adalah tanggung jawab terbesar saya untuk film Indonesia," ujar Vino
Aktor yang sebelumnya memerankan tokoh Kasino 'Warkop DKI' itu menilai bahwa karakter Wiro Sableng bukan cuma milik Bastian Tito dan para pewarisnya. Tokoh pendekar dengan senjata Kapak Naga Geni 212 itu juga punya kedekatan emosional dengan para penggemar. Sutradara Angga Dwimas Sasongko paham betul tanggung jawab itu.
"Filmnya nggak boleh sederhana, harus jadi milestone buat semua. Semua orang yang ada di film ini bukan cuma mau kerja, tapi kita mempertaruhkan untuk film Wiro Sableng," kata Angga sang sutradara
Vino mengatakan, keluarganya berpesan agar orisinalitas tokoh Wiro Sableng harus dipertahankan, tetapi terbuka untuk berkembang dengan mengikuti teknologi. Jadi desain kostum dan senjata tetap bernuansa klasik, dengan sentuhan modifikasi yang sewajarnya. Kapak Naga Geni 212 akan memiliki ukiran khas tradisi Indonesia seperti yang ada di keris-keris.
Vino mengenang sosok ayahnya yang tak terlalu banyak bicara dan lebih banyak mengungkapkan perasaan lewat tulisan. Tapi bagi Vino, jika sang ayah sedang bercerita tentang Wiro Sableng, dia melihatnya seperti seorang teman,
menurut Vino, seperti Sinto Gendeng ke muridnya.
'Jadi kalau menurut loe kalau pendekar yang mau gue bikin ini pakai golok bagus nggak?‘ Dia bisa bilang kayak gitu. 'Nanti nih pas di sini gue bikin Wironya terbang'. Dia menceritakan seperti itu. Sedangkan, saya sebagai anak kecil pada saat itu berimajinasi, wah keren banget."
Film yang dipersiapkan untuk tayang 2018 ini akan diproduksi dengan cita rasa Hollywood. Lifelike Pictures menggandeng Fox International Productions dalam teknis dan distribusi. Sementara urusan
teknis dan distribusi. Sementara urusan koreografi silat diserahkan kepada Yayan Ruhiyan.
Vino Bastian berterima kasih pada semua pihak yang terlibat mewujudkan proyek film ini. Keputusan dia untuk menerima kepercayaan memerankan tokoh Wiro Sableng didasari penghormatan kepada mendiang ayahnya.
"Ini wujud saya untuk menghormati bapak. Karena Wiro saya bisa sekolah, berkat Wiro yang dia tulis dari SMA, saya bisa masuk dunia enterainment sampai saat ini."ujar Vino.
Komentar
Posting Komentar