Tingginya Angka Perkawinan Anak Akan Mengancam Ketahanan Nasional



Berdasarkan Data Badan Pusat Stastistik, angka perkawinan anak sangat memprihatinkan, tiga ratus empat puluh ribu Anak Perempuan Menikah di Bawah 18 Tahun dan inilah yang menjadi ancaman nasional, dengan angka yang sangat memprihatinkan satu dari empat atau 23% anak perempuan di Indonesia menikah pada usia dini.

Pada 2017, perkawinan anak sudah mencapai 25,17%. Jika dilihat dari berbagai wilayah, maka terdapat dua puluh tiga provinsi yang memiliki angka perkawinan anak di atas angka nasional.

Dari hal tersebut maka, Mahkamah Konstitusi (MK) mengeluarkan putusan terkait pengujian Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan mengenai batas usia anak dan memutuskan batas minimal usia perkawinan untuk perempuan harus dinaikkan dari sebelumnya 16 tahun dan memberikan waktu bagi DPR maksimal selama tiga tahun untuk merevisinya.

Untuk itu Kemen PPPA terus berupaya mendorong batas usia perkawinan itu agar segera dibahas di Parlemen untuk menindaklanjuti bagaimana peran pemerintah pasca keputusan Mahkamah Konstitusi, tentang,"Tingginya angka perkawinan anak mengancam Ketahanan Nasional dan tidak sejalan dengan jaminan Negara dalam pemenuhan hak anak untuk tumbuh kembang yang optimal,"jelas Pribudiarta Nur Sitepu, Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Dan Perlingdungan Anak (08/03/19).

"Jika angka perkawinan anak terus meningkat dan terus dibiarkan, maka Indonesia akan mengalami ancaman Ketahanan Nasional,"ujar Pribudiarta di Media Center, Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlingdungan Anak, Jakarta (8/03/19)

"Perkawinan anak merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dan menghambat pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM)," ujar Lenny N Rosalin, Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak.

”Perkawinan anak dapat juga menghambat wajib belajar 12 tahun (pemenuhan hak anak atas pendidikan), gizi buruk pada anak yang dilahirkan dari seorang anak yang rahimnya masih rentan (kesehatan dan angka kematian ibu melahirkan), pekerja anak dan upah rendah (menurunnya ekonomi)
"lanjut Lenny.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

PT Bintang Anugerah Kencana Sebagai Distributor Nasional Indonesia Yang Ditunjuk Oleh F-Secure

Grand Lunching Store 'BRATPACK" PIM 2

Meramaikan Perfilman Indonesia MD Pictures Menghadirkan Film Horor " Ruqyah"